Tawakal


Kadang, hanya kadang saja

kau akan merasa, dunia ini sedikit tidak adil. kau mendengarkan hal hal yang seharusnya kau lakukan. kau melakukan hal-hal yang harusnya "sebagai manusia" kau kerjakan. tapi hanya sepi saja yang kau dapatkan.

apakah jika kau meninggalkan sesuatu karena-Nya. lantas akan kau akan dibalas sesuatu sebagai pengganti yang hilang dengan yang lebih baik lagi? 

aku mendengarkan apa yang sebaiknya kulakukan, aku melakukan apa yang sebaiknnya ku kerjakan. aku tunduk pada kalimat yang menyatakan bahwa ini baik untukmu bahwa ini baik untuknya. tapi tidak ada dari hal tersebut, satupun yang kembali padaku. sebagai bentuk lain yang memberikan kebahagiaan.

hanya sepi saja.

apakah jika kau sepi seperti ini, akan datang seseorang menemani jalanmu, sebagaimana orang terdahulu menemani? kenyataannya manusia terlahir di dunia ini sendirian, maka kita selamanya juga akan sendirian. semua yang menemani di dalam jalan di dunia ini hanyalah titipan saja, dan sewaktu waktu kau pun harus mengembalikannya, entah kepada yang maha kuasa, ataupun kepada jalan dimana dia seharusnya berada.

apapun yang kau lakukan, sesedih apapun, sebahagia apapun, sekaya atau semiskin apapun. semua yang kau lakukan adalah tanggung jawabmu sendiri, tidak orang lain. dan sebagaimana pun kau berusaha untuk menyenangkan hati orang lain, apakah itu akan datang padamu sebagai kebahagiaan ataupun duka, itu juga tidak bisa dipastikan. sebab hati manusia itu seperti layang-layang yang terbang diantara angin. kesana kemari tergantung arus. yang kau tak bisa pastikan akan bagaimana dan kemana.

kau tidak pernah memiliki siapapun di dunia ini, lantas mengapa begitu keras untuk saling memiliki ?

tapi aku tetap saja berdoa : "ya Tuhan, janganlah engkau biarkan aku di dunia ini seorang diri, sebatang kara, tanpa suami dan anak. Engkaulah ahli waris terbaik, dan Hanya kepada-Mu lah aku berharap"

Walaupun, tau pada akhirnya kita akan sendiri sendiri, dan kubur itu gelap seorang diri. aku masih berharap akan datang seseorang yang, ditangannya aku merasa tenang, di suaranya yang lembut kurendahkan diriku, di peluknya yang hangat aku rebahkan bebanku, di hati nya kutemukan cinta dan kasih sayang seorang sosok suami dan ayah.

Walaupun, tahu bahwa pada akhirnya dunia ini akan berakhir, dan bahwa kita menanggung dosa sendiri sendiri. aku tetap berharap bahwa, akan kutemui, laki-laki yang datang kepada orang tuaku, meminta ku dengan nama-Nya, berjanji pada orang tuaku dengan nama-Nya, berdoa bersama ku dalam nama-Nya. laki-laki yang tangannya akan aku genggam seumur hidupku, yang suaranya akan menemani ku sampai detik detik terakhir hidupku, yang peluknya dan peliknya kujadikan hiburanku, yang hatinya kumiliki, dan memiliki hatiku. 

yang dengannya dunia terasa lebih ringan.

dan meskipun tidak mengetahui bagaimana dunia ini ke esokan hari, atau nanti ketika aku pulang, aku masih berharap. menemukan hidupku, cintaku, awal dan akhir ku.



Komentar