99 Cahaya



Hari ini adalah hari dimana pengumuman hasil ospe anatomi dikeluarkan, sedari pagi, hujan terus terusan turun hingga matahari hampir berada di tengah. Hujan membuat suasana menjadi dingin, sedingin ketakutan aku dan uul –teman sekamar ku- soal bagaimana hasil ospe dan mcq blok ini. ada yang penting dari sekadar angka itu, ada harapan dan mimpi yang dipertaruhkan didalamnya, bagi kami angka-angka itu adalah anak tangga demi anak tangga yang perlu disusun untuk mencapai langit.

Ketakutan menyerbu di dalam diri aku dan uul, hampir setengah hari itu aku mengeluhkan bagaimana hasil ospe ku, sembari berdoa dan menegadahkan tangan pada yang maha Esa, penuh tekanan, minggu ini adalah minggu-minggu yang penuh tekanan untuk aku, uul atau teman-teman pspd yang lain. Lelah dengan tekanan ini, aku mencoba menutupi kegelisahan dengan menonton kartun kesayangan, “fairy tale”

Allah lah yang tau bagaimana rasanya hatiku saat itu.

Seiring hujan berlalu dan sinar mentari bebas menembus bumi kembali, aku mendapatkan kabar bahwa kami berdua lulus ospe anatomi, dan sungguh itu membuat aku merasa cukup lega, meskipun aku belum bisa mencapai angka 9, meskipun kenaikanya sangatlah minim, aku bersyukur atas karunia ini, mungkin aku hanya perlu lebih banyak berusaha, mungkin hujan masih belum sepenuhnya reda di dalam hatiku, dan aku hanya perlu berusaha lebih keras lagi, agar cahayaku mampu bersinar dengan terang.

Hari ini isip lagi-lagi berterima kasih kepadaku, laki-laki jangkung itu mengatakannya seolah aku yang menyebabkan dia lulus, padahal dia tidak mengerti, dirinya sendiri lah yang membuat dia bisa lolos ospe anatomi dan ospe histology itu, aku hanya membantu sebisaku, aku tidak akan bisa menolong siapa-siapa, hanya mereka sendirilah yang mampu merubah apa yang ada pada diri mereka, mereka hanya belum menyadari kekuatan hebat yang bernama tekat.

Aku hampir melupakan tekadku sendiri ketika aku lebih memilih bermain dan memikirkan hal yang sebenarnya tidak begitu penting untuk difikirkan, mama benar, harusnya aku lebih focus dan tidak memikirkan hal lain selain belajar, tapi darah yang mengalir di dalam diriku tampaknya menginginkan itu, mereka bergejolak dalam diriku seperti tsunami besar yang meratakan dataran yang dilaluinya, mereka meneriakkan keinginanku, hasrat yang kukubur dalam-dalam, kata yang aku berusaha menahannya agar tidak keluar

“cinta”

Ya aku menginginkan hal itu, aku telah membiarkan sebuah lubang kosong menganga di dalam jiwaku tampa tau dia akan menyebarkan kesepian di relung hati terdalam, aku melihatnya, orang itu sangat dekat denganku, membuatku terbuai dalam sesuatu yang semu untuk sesaat, membuatku melupakan tekadku.

Lalu Allah menegurku dengan cara yang halus, Allah menegurku lewat nilai post test anatomi ku yang salah satunya terprint dengan tinta merah.

Allah menegurku agar aku menghentikan semua khayalan gila itu dan kembali pada tujuanku yang semula, Dia mengajarkanku betapa kegagalan itu menyedihkan, maka dari itu aku tidak boleh gagal. Menyakitkan ketika mengetahui temanmu dapat menuntaskan post test itu dengan sempurna sementara kamu tidak.

Tapi tidak ada yang salah dari rasa “sakit” itu, rasa sakit akan menyadarkanmu akan penderitaan, penderitaan akan mengajarkan kita untuk menghindari nya, dan berusaha menghindarinya membuat kita menemukan jalan untuk keluar sehingga kita tidak perlu merasakan rasa sakit itu, kekalahan kadang membuat kita menyadari kelemahan dan ketakutan kita, sehingga kelemahan itu bisa dikurangi perlahan-lahan,untuk memperbaiki apa yang salah sehingga kesalahan itu tidakakan terjadi lagi, tapi berkat itu aku seperti menemukan cahaya kembali menuju tekadku, tekad untuk menjadi lebih dan lebih lagi dari ini

Hari ini juga yaumil, kiki dan teman-teman dhems lain mengajakku nonton bioskop, ada yang menarik dari film yang kami tonton, judulnya “99 cahaya di eropa” , menonton ini membuat aku kembali pada mimpi ku semula, yah, mimpi ku untuk mengunjungi nya dan bersekolah di sana suatu hari nanti, salah satu impian terbesarku.

Suatu saat nanti aku ingin berada disana, merasakan dinginnya udara menembus kulitku, aku akan berada di sana, dibawah langit eropa yang bersahaja, di bawah langit yang sama dengan Mozart ataupun bethoven dulu, mencintai islam lewat sisa-sisa peninggalan peradapan nya yang makmur.

Suatu saat aku akan benar-benar menyentuh pepohonan itu, berlari menuju bukit dan memandang seluruh kota dari atas, eropa…..

Eropa adalah mimpi yang memanggil jiwaku menari kepadanya.

Sekarang, diantara kegelisahan hasil mcq blok. Si itik buruk rupa ini berdoa kepada Allah yang maha kuasa supaya diberikan jalan menuju mimpi-mimpi itu, mimpi yang rasanya susah untuk didapatkan, mimpi yang membuat aku hidup.

Aku berharap semua impianku akan terpenuhi.

Lulus mcq, mendapatkan nilai yang bagus, mendapatkan beasiswa itu, sekiranya Allah memberiku kesempatan untuk menjadi seorang asisten dosen
 
Lulus kedokteran tepat waktu tampa mengulang blok

Lalu suatu hari nanti aku akan menemukan jalan

Jalan menuju eropa

Komentar