Seseorang pernah menanyakan kepadaku
“kenapa kamu ingin menjadi dokter ? “
Lalu aku terdiam sejenak dan memikirkan alasannya…..
Beberapa
hari kegiatan materikulasi berlangsung, aku mulai berfikir bahwa ini memang
tidak akan semudah seperti apa yang sebelumnya terfikirkan. Dokter-dokter itu
menyadarkanku bahwa bidang ini tidak sama seperti yang lain, sesuatu seperti
jika kami bermain-main maka kami akan gagal, bahkan mungkin menyebabkan
kematian terhadap orang lain. Dan aku menyadari dari ekspresi wajah dan
perkataan mereka, bahwa mereka tidak sedang berbohong untuk sekedar menakut-nakuti kami saja.
Seorang
teman yang baru ku kenal mengungkapkan rasa takutnya kepadaku, soal kecemasan
kalau-kalau dia tidak bisa mengikuti perkuliahan ini dengan baik. Samar-samar, aku
juga mulai merasakan ke khawatiran itu, kurasakan kekhawatiran itu merambat
dalam darahku, mengalir dan terhentak dalam setiap sel otak membuatku seakan
bertanya
“kenapa aku harus jadi dokter?”
Siang
itu adalah jam dimana dekan untuk kali pertama mengajar di hadapan kami para
mahasiswa baru, semua menunggu untuk melihat sosok orang nomor satu di fakultas
ini, beberapa menyibukkan diri dengan bercerita di teras luar dan beberapa lagi
terpaku pada layar gadget terbaru mereka tahun ini.
Tak
lama kemudian seseorang datang, seorang lelaki yang mungkin berumur 40-50 tahun
berjalan ke arah kami, di tangan kirinya tergenggam sebuah tas berwarna agak
gelap, lelaki itu, dengan setelan kemeja rapi dan rambut yang sedikit colak
membawa kami memasuki ruang kelas yang sesak oleh puluhan manusia.
Lalu lelaki itu sibuk menyetel laptop
dan mempersiapkan bahan ajarannya, terlihat tenang namun ligat. Kemudian dia
berdiri di hadapan kami semua dan memperkenalkan diri
Namanya
Dr. Yuwono, dan ternyata dia tidak begitu lama menjadi seorang dekan, baru
terhitung sekitar dua tahunan. Tapi ada sesuatu di dalam dirinya yang membuatku
merasa bahwa dia punya hal yang lebih dari cukup untuk memimpin fakultas yang ‘katanya’
bergengsi ini, sesuatu di dalam dirinya yang membuatnya terlihat begitu berbeda
dari dokter-dokter yang lain.
Apa itu ?
Atau hanya perasaanku saja ?
Dia
sosok yang sangat hebat menurutku, bukan hanya soal gaya bicaranya atau apa
yang ada di dalam kepalanya, tapi lebih dari itu. dia mengetahui bahwa ada
sesuatu yang salah dan dia tidak diam begitu saja.
Dia tidak berasal dari daerah ini,
tapi dia mau berdiri di barisan paling depan untuk memperjuangkan kebenaran
yang selama ini ditutup-tutupi pihak tertentu tampa takut sesuatu akan
menghancurkan hidupnya. Dia mengatakan apapun kebenarannya dan dia tidak
menutupi. Dia mengatakan bahwa dia akan berusaha merubah sistim itu
Dr. Yuwono bercerita, jikalah sistim
yang terjadi di jambi ini terus berlanjut maka Indonesia tidak akan pernah
lepas dari kebobrokan. Berbicara soal praktek korupsi, kolusi dan nepotisme
yang selama ini berlangsung kepada kami yang belum mengerti apa yang terjadi di
sini. Dia menyadarkan kami bahwa ada yang salah, memberitahu soal apa yang
terjadi jika kekuasaan di campur adukkan dengan pendidikan.
Seolah ingin memberitahukan kami
bahwa dia siap, bahwa dia tidak takut. Dia akan merobah sistim salah yang
selama ini berlangsung
Saat
dia berbicara, beberapa kali aku menatap matanya, kedua bola mata yang
menyiratkan kesungguhan itu beradu dengan mata lemahku. Tatapannya dalam dan
penuh arti. Ada mimpi disana, mimpi jika suatu saat nanti fakultas ini akan
jadi fakultas yang besar, mimpi jika nantinya fakultas ini mampu menghasilkan
dokter-dokter, perawat dan psikolog yang mampu kompeten di bidangnya dan
mampu bersaing di tingkat global.
Bukan hanya bermimpi, dia juga mencoba
mewujutkannya
Dia
bercerita soal alasan mengapa dia memilih untuk menjalani profesi ini, bukan
hanya soal materi atau kebanggaan
Tapi lebih dari itu, dengan menjadi
seorang tenaga pengajar yang nantinya akan melahirkan generasi medis
selanjutnya. Tersirat dalam setiap bait kata yang diucapkannya, dia ingin kami
menghentikan kesalahan itu dan mulai memperbaikinya, melalui usaha dan kalimat
penuh motivasi yang dihembuskannya. dia menyadari bahwa apapun yang akan dia lakukan, tidak akan berarti jika tidak ada generasi yang mampu berdiri dan menyokong peninggalannya nanti.
tekadnya
kepercayaannya
ada yang bergetar dalam diriku hari itu, ada api yang hidup.
lalu perlahan-lahan api itu membesar dan membakar habis setiap keraguan yang ada, di dalam hatiku dan membangkitkan kepercayaan ku
bahwa mimpi tidak boleh hanya sekedar menjadi mimpi
yang mengajarkanku bahwa hidup tidak boleh hanya sekedar hidup
lakukan yang terbaik untuk menciptakan dunia yang lebih baik
yang mengajarkanku bahwa hidup tidak boleh hanya sekedar hidup
lakukan yang terbaik untuk menciptakan dunia yang lebih baik
aku tau aku menemukan contoh yang tepat, menemukan orang yang berfikiran sama denganku, Dr. Yuwono adalah orang pertama di fakultas ini, bukan.... di universitas ini yang benar-benar aku kagumi.
orang yang akan menjawab hal yang sama denganku....
Komentar